Rabu, 14 Desember 2011

[Renungan] “Aku Mencintai-mu karena Cinta-Mu”


Sahabat ...
Jika ada seorang lelaki yang berkata “Aku mencintaimu maukah kau menjadi pacarku ?
“Sebenarnya ia sedang berkata “Aku ingin menjinahimu, maukah kau berzinah denganku?”


Sahabat ...
Ingatlah dengan psikologi lelaki dan wanita yang didesain berbeda. Lelaki lebih mengedepankan logika dibandingkan perasaan. Maka sebenarnya saat seorang lelaki merayu dan memuji wanita yang belum halal baginya, sangat jarang itu keluar dari hatinya, namun lebih tepatnya dari nafsu yang dikemas oleh logikanya. Namun berbeda dengan wanita yang lebih sering mengandalkan perasaannya, saat seorang lelaki memujinya, seakan dirinya melayang ke kahyangan, apalagi jika lelaki yang memuji itu adalah lelaki yang sangat diidam-idamkannya.
Disinilah kaum Adam menang satu poin dari kaum Hawa.


Ukhti (Saudara perempuan)
Akankah kau gadaikan kesucianmu kepada lelaki yang belum tentu akan menjadi suamimu ?


Akankah parasmu yang indah itu kau halalkan untuk direbus dalam neraka yang menyala hanya karena kau mengumbar kecantikanmu sehingga beribu lelaki bermaksiat setelah melihatmu ?


Tidakkah kau malu kepada Dia (Allah SWT) yang telah menciptakanmu dengan seindah-indah bentuk, bukan untuk pamer namun untuk mengabdi kepada-Nya dengan ketundukan yang utuh ?


Bangunlah cinta dengan kesejatian diri, jadilah orang yang layak untuk dicintainya dan dicintai-Nya. Hingga cinta itupun kekal hingga ke syurga. Wallahua’lam.


“Terimalah sosok lelaki yang berani melamarmu.
Setidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan dengan menebar pesonanya, namun karena keinginannya untuk menjaga kesucian cinta.
Kau tentu boleh memilih, namun Ingatlah... JIKA kau alihkan cintamu pada harta, ketenaran, ketampanan juga nasabnya, maka kau pasti kan kecewa.
Karena boleh jadi itu hanya topeng dirinya.”



By Imam Muslih/ Mahasiswa AKMI Baturaja

0 komentar: