Jumat, 11 November 2011

TABAYUN


Ku tulis tulisan ini dengan qalbu yang hancur berkeping-keping
Tiada terasa tetesan air mata ini, jatuh di bajuku


Seorang Ikhwan yang duduk di sebuah kursi yang sudah aga’ rusak, ketika itu ia kepengen banget dengerin sebuah Lagu nasyid “dunia yang sepi, by Hijazz”. Lalu ia buka laptop dan ia buka Folder “Nasyid” dan ia klik “dunia yang sepi”... ia dengar bait-per bait .. Oh ... Ya Allah,,, Inilah gambaran ku...(dlm Hatinya, berkata) ia Menangis di dalam hati ketika sebuah baris Lagu Nasyid “ ^_^


alangkah sepi dunia ini,
walaupun hidup di tengah ramai
karena kawan tiada lagi
yang ada hanyalah di jalanan...
salah dikit di besarkan
yang besar apalah lagi ....


Oh Ya Rabb... masih ada cahaya kah dalam hidup ini, “ia berkata dalam hatinya”, betapa banyak cobaan yang aku lalui, dengan nada lembut ia tulis di laptop ia sebuah puisi yang sebagai ungkapan isi hatinya...


Di bukit yang indah, ku duduk di sebuah almaga biru kecintaan
Air mengalir di pipi ku ini
Ku ucap “istighfar” berulang-ulang, memohon ampunan ilahi rabbi
Ya Allah... ku ingin lari, namun Ta’ mungkin ku lakukan
Ya Allah... ku ingin jauhi dari ini, namun Ta’ munkin ku lakukan
Hanya do’a pinta-ku kepada-Mu ya rabb
Berikan kekuatan kepada hambamu ini Ya Rabb


Sebuah kisah nyata dari ana, yang tidak pernah ana lupakan dalam sepanjang sejarah hidup ana, inilah kisah ana disaat amanah menjadi qiyadah LDK ... sebelum itu inilah gambaran kisah itu, yang akan ana sampaikan sebuah cerita kisah nyata ana, dengan dua kisah ...


KISAH 1(Kisah Nyata) ...
Ini adalah kisah lama yang mudah-mudahan menjadi pelajaran. Ceritanya, suatu ketika ada seorang ikhwah di sebuah kampus. Ia dikenal sebagai ikhwah yang begitu semangat berdakwah. Hampir semua agenda dakwah tidak ia lewatkan. Bahkan, lebih dari itu, dia adalah otak dari agenda besar dakwah saat itu. Tapi suatu saat, selama satu bulan lamanya ia tidak hadir dalam berbagai agenda dakwah kampus, dan baru pada bulan selanjutnya ia hadir dengan penampilan yang kusut. Di wajahnya terlihat kesedihan yang dalam. Ironisnya, sang murabbi langsung menghujamnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyesakkan dada tanpa memberi kesempatan kepadanya untuk membela diri. Pertanyaan itu sangat memojokkan. Sang murabbi waktu itu bertanya, “Kenapa antum tidak hadir tanpa berita ? Antum yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh Antum. Allah akan menggantikan antum dengan orang yang lebih baik!” Lalu, sambil mengusap air mata, sang mutarabbi itu menjawab, “Afwan, sebulan yang lalu orang tua saya meninggal.” Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Seorang murabbi yang seharusnya tahu bagaimana kondisi binaannya, ternyata ketika orang tua mutarabbinya meninggal pun tidak tahu. Ironis dan menyedihkan. Inilah pentingnya tabayun dan JANGAN langsung menghakimi! Tanyalah binaan-binaan kita kenapa ia tidak hadir dan apa masalahnya. Lalu setelah masalahnya ditemukan, bantulah untuk menyelesaikannya. Coba bayangkan bagaimana perasaan ikhwah itu. Perasaannya hancur. Seolah dia sedang melakukan dosa besar yang tidak terampuni, dan kontribusi dakwahnya selama ini bagaikan debu yang diterpa rintik hujan; hilang tak berbekas ... (Inikah dinamakan Murabbi ?)


KISAH 2 (Kisah dr Film “Dalam Mihrab Cinta” )
Ketika itu “Syamsul hadi” seorang ikhwah dengan lugunya, ia di fitnah dengan teman satu pondok pesantren. Ia adalah “Burhan” yang telah memfitnah Syamsul Hadi dengan tuduhan mencuri uang burhan di lemari nya, padahal beliau disuruh oleh Burhan untuk mengambil uang di lemarinya untuk mentraktir makanan. Di saat itu pengaman pondok melihat Syamsul Hadi mengambil uang di lemari burhan, dua penjaga ini langsung menyerang syamsul hadi, karena dengan keluguan, syamsul hadi dihajar oleh para santri ... dipukuli, ditinju, ditendang dan bahkan wakil lurah pondok pun ikut dalam pengkeroyoan itu. Datang lah kiyai yang sebagai pimpinan pondok pesantren Al-Furqon, yang sebagai panutan banyak santri, yang sebagai penasehat dipondok pesantren, yang sebagai pemberi contoh akhlak yang baik kebanyak santri di tempat ilmu. Namun kenyataannya kiyai ini terpengaruh oleh fitnah Burhan, karena kiyai ini tidak melakukan TABAYUN yang sebenarnya. Sehingga Syamsul hadi dihukum dengan tidak sewajarnya ... dicukur rambutnya, dicaci maki dan bahkan dikeluarkan dari pondok pesantren Al-furqon dengan tidak hormat. Subhanallah, betapa sedih nya samsul hadi, selain harus keluar dari pondok dengan nama tercoreng, keluarga nya pun mencaci habis-habisan syamsul hadi. Namun kesabaran dan keikhlasan ia terima semua itu, “Qalbu dicabik-cabik, ia kemudian pergi dari keluarga” .... akhirnya Syamsul hadi menemukan jati dirinya, ia pun menjadi ustadz yang mampu mengubah kehidupan yang hakiki. Ia hadir ditelevisi “edukasi TV” yang banyak orang kagum dan tidak percaya. Terlebih-lebih kiyai pemimpin pondok pesantren itu. Akhirnya, kiyai inipun menyesali dengan perbuatan yang telah menjadi keputusannya. Ya Rabb, ... inilah “BECIK KETITIK OLO KETORO” ... Inilah kebenaran pasti akan terlihat ... sedangkan burhan harus menerima ganjaran nya, ia harus masuk penjara dan dikeluarkan dari pondok pesantren Al-Furqon dengan tidak hormat, bahkan dia ditahan di sel penjara untuk menebus segala dosa-dosanya.


Inilah sekelumit pentingnya TABAYUN,

Kini, kisah itu hadir dalam hidup ana dalam mengarungi samudera dakwah ini, seorang Ikhwan, yang ana kagumi, yang ana jadikan teman curhat, yang ana jadikan motivasi dakwah buat ana, karena beliau adalah seorang ikhwah yang menggoreskan sejarah di medan dakwah. Beliau tidak pernah bosan dalam membimbing ana dalam menuju kebaikan... yang ana TIDAK MENYANGKA dengan beliau, ana tidak habis fikir, beliau berkata seperti itu ... yakin ana benar-benar tidak menyangka, seorang yang ana kagumi selama ini BISA berkata itu, mungkinkah ana membuat kesalahan yang besar, yang tidak terampuni, apakah ana berbuat sesuatu yang dianggap sudah tidak lazim ........... ana menyadari ana yang salah... namun, sebenarnya kejadian itu tidak ada niat ana berbuat seperti itu, dengan tidak kesengajaan ... Ya Allah mungkin ana kurang optimal dalam mengkoreksi diri, sehingga beliau BERKATA itu dengan ana... ana benar-benar tidak tahan ketika mendengar kata2 itu,,,, Ya Allah, ana ikhlaskan semua ini, ana berusaha untuk memperbaiki diri yang menjadikan contoh buat anggota ana,,,,,,,,,,,, ana yakin kebenaran akan terlihat. Ana yakin itu .....

Di akhir tulisan ini ana mohon maaf kepada seluruh kader LDK Permata, ana mohon maaf sedalam-dalamnya, ana tidak bisa memberikan terbaik untuk KALIAN, hanya ini yang bisa ana berikan untuk kalian, semoga kebersamaan dalam barisan dakwah selama ana ada, menjadi ukiran sejarah dakwah yang tidak ana lupakan kenangan-kenangan ini didalam memory hidup ana.

Untuk mu Murabbi/ah, UK LDK Permata, ana mohon maaf, selama di gerakan dakwah ana selalu membuat jengkel, dan tidak berkenan di Qalbu... ana nyadari ana kader ikhwah yang banyak kekurangan, banyak yang belum ana mengerti arti dakwah ini, ana dengan sangat menyadari mereka lebih duluan terjun ikut dalam lembah dakwah, sedangkan ana baru 2 tahun lebih sedikit. Pastilah banyak kekurangan yang ana miliki dalam ikut dibarisan dakwah ini, ana banyak terimakasih, sudah banyak ilmu yang ana dapat, sudah banyak pengalaman yang ana dapat selama hadir dijalan dakwah ini dan Jazakumullah atas kritik dan saran yang diberikan, sehingga mampu menguatkan Qalbu ini untuk lebih semangat dalam medan dakwah. Ana hamba Allah yang dhaif, banyak kesalahan2 yang ana buat, tapi, ana yakin mereka sayang dengan ana,

Ya Allah meskipun di hadapan mereka ana tidak bagus, semoga dihadapanmu sangatlah terpuji,hanya kepada-Mu ana memohon, hanya kepada-Mu ana serahkan masalah-masalah ini, ana yakin ada HIKMAH yang baik dari semua ini ... dengan iringan tangis ini, ana minta do’a nya semoga ana sehat selalu dalam ridho Allah SWT.

“Tuhan kami, tunjukkanlah kami kebenaran dengan jelas, jadikanlah kami pengikutnya(Muhammad), Tunjukkanlah kami perkara batil dengan jelas, dan jadikanlah kami menjauhinya. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan Jagalah kami dari siksa api neraka Maha Suci Tuhanku, Tuhan yang bersih Dari sifat yang diberikan oleh orang-orang kafir, semoga keselamatan tetap Melimpahkan kepada para UtusanNya; dan segala puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.


Saudara-ku : ana minta do’a nya semoga diberikan kekuatan, keimanan & ketaqwaan...

Ya Allah lancarkanlah Tugas Akhir ana, berikanlah kemudahan buat ana, saudara ana yang ada dalam medan dakwah-Mu, InsyaAllah setelah selesai Wisuda di Tahun 1433 H/ 2011 H ini ana mau lanjutkan ke Pondok Pesantren dan Lanjutkan S1 di Yogyakarta... Ya Allah Kabulkan lah Impian ana, hanya kepada-Mu ana memohon dan meminta .......... Ya Allah berikanlah yang terbaik buat hamba, sebaik-baik rencana lebih baik rencana-Mu... ya Allah.


“ WA MAA YULAQQOO HA ILAL LADZIINA SOBARU (Al FUSHILAT AYAT 35)
Artinya : Sifat – sifat yang baik itu tidak di anugrahkan melainkan kepada
orang – orang yang sabar ..“

1 komentar:

Hibbani mengatakan...

tulisan yang bagus akhi ^_^